Salam damai sejahtera dalam kasih karunia Yesus Kristus yang
berkelimpahan tanpa batas kepada setiap pembaca di sini.
Desember telah disepakati sebagai bulan moment perayaan natal Yesus
Kristus oleh umat Kristen sedunia. Sejak awal Desember, kidung2 rohani Natal
mulai terdengar dari dalam rumah2 para pengikut Yesus. Ibadah2 syukuran Natal
pun mulai dijadwalkan dan dilakukan, bukan saja di dalam gedung2 gereja tetapi
juga di rumah2 jemaat, di Hotel2, bahkan di lapangan2 terbuka. Megah, meriah,
gemerlap, eksklusif dan ekspensif, suasana pesta yang beraroma hedonis sangat
terasa ketika mendekati puncak perayaan Natal; yang sekali lagi telah
disepakati oleh mayoritas denominasi gereja sedunia.
Acara tahunan Natal Yesus Kristus telah kehilangan citra dan cerminan
kesederhanaan yang dibawa Yesus 2000-an tahun yang lalu ketika dilahirkan di
Menara Kawanan Domba (Migdal-Eder) demi kemasyuran nama Gereja. Pesta pora dan
eksklusivitas telah menjadi aroma natal yang disebarkan oleh kebanyakan orang
Kristen yang sedang mabuk kepayang sukacita hedonis.
Fakta historikal alkitabiah telah dimodifikasikan sesuai selera
peradaban modern dimana Gereja sedang mengalir bersamanya. Kita hanya bisa mendengar
berita2 sensasional Natal hasil modifikasi para pengkhotbah era milenium ini.
Kelahiran Yesus Kristus telah dikemas menjadi Pesta Perayaan Hari Ulang Tahun,
padahal selama hidup-Nya, Yesus tak pernah buat acara khusus merayakan “hari
jadi-Nya” bersama para murid-Nya. Jemaat mula-mula pada masa pelayanan para
rasul pun tak pernah rayakan natal Yesus Kristus. Kelahiran Yesus dipestakan
oleh gereja saat ini setiap tahunnya. Umur Yesus terus dihitung padahal DIA
telah berada dalam kekekalan. Yesus asalnya dari kekekalan, singgah sebentar
dalam kalender manusia karena misi penebusan dan penyelamatan umat manusia lalu
kembali pada kekekalan-Nya.
Lalu gimana
seharusnya sikap orang-orang benar terhadap “Perayaan Natal Yesus Kristus” yang
sudah terlanjur populer di seantero dunia ini?
Silahkan telusuri fakta historis alkitabiah yang sesungguhnya tentang
kelahiran Yesus Kristus seperti yang tercatat dalam Lukas 2:1-20. Dalam keadaan
hamil besar Maria harus menemani Yusuf dari
kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem
untuk mendaftarkan diri sebagai penduduk Yudea atas perintah Kaisar Agustus
kepada Kireneus, wali negeri Siria. Kirenius merupakan
pejabat penting pada zaman Kaisar
Agustus dan ditugaskan mengurus militer Romawi di Siria, yang wilayahnya
meliputi Yudea,
pada dua masa jabatan: tahun 6 sampai 4SM, dan tahun 6 sampai 9 M.
Alkitab
mencatat, “ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan
ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya
dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat
bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal
di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar
untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus,
Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang
bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan".”
Dari laporan
Alkitab, kita tahu bahwa berita sukacita natal Yesus Kristus merupakan
“headline news” yang disampaikan malaikat Tuhan kepada para gembala yang sedang
menjaga kawanan domba majikan2 mereka di padang Efrata, pada waktu malam itu. Kemunculan malaikat yang disertai
kemuliaan Tuhan, awalnya sangat menakutkan para gembala tersebut namun setelah
mendengar perkataan malaikat “JANGAN TAKUT”, para gembala pun diliputi sukacita
dan kegembiraan. Apalagi setelah mereka melihat dan mendengar nyanyian bala
tentara sorga yang memuji Allah, mereka pun cepat-cepat berangkat ke tempat
kelahiran Yesus Kristus yang mereka tahu persis berada di Migdal-Eder (Menara
Kawanan Domba).
Nyanyian
malaikat dan bala tentara sorga : "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya”
merupakan ekspresi sukacita sorga yang luar biasa atas kelahiran Yesus Kristus
di Migdal-Eder; walau harus bercampur dengan kelahiran domba2 jantan lainnya
yang akan dipersiapkan utk paskah Yahudi tahunan. Mengapa sorga pun
bersukacita? Selama 400 tahun (setelah catatan nabi Maleakhi), sorga diliputi
keheningan dan ketegangan yang mencekam karena TUHAN tidak lagi berfirman
kepada bangsa pilihan-Nya; para malaikat kehilangan pekerjaan rutin mereka
sebagai pembawa perintah TUHAN kepada umat-Nya.
Dengan
kelahiran Yesus Kristus, kebekuan sorga dicairkan dan kemuliaan TUHAN
dinyatakan. Damai sejahtera itu kembali
diberikan kepada manusia yang diperkenan-Nya. Para malaikat
yang telah “dirumahkan” selama 400 tahun bisa kembali bertugas, menyampaikan
kabar sukacita kepada seluruh bangsa yang diawali dari berita tentang kelahiran
Yohanes Pembaptis, berita khusus kepada Yusuf dan Maria, hingga sebuah
pengumuman penting yang menggegerkan para pendengarnya di padang Efrata. Keheningan
dipecahkan oleh suara Malaikat, kegelapan malam diterangi kemuliaan Tuhan,
ketakutan diganti sukacita, kebisuan disi dengan pujian bala tentara sorga.
Para gembala tak perlu membungkus kado Natal utk sang Raja
Damai yang baru lahir itu, pun tak perlu berganti baju baru utk merayakannya
bahkan tak sempat pulang mempersiapkan minuman ringan dan kue-kue natal utk
para tamu yang akan datang menyampaikan “selamat natal”. Mereka hanya perlu
bergegas menuju SUMBER SUKACITA itu dengan membawa segala kesederhanaan yang
melekat pada diri masing-masing karena ternyata sang RAJA KEMULIAAN itu rela
lahir di tempat yang paling sederhana bahkan tidak pantas bagi-Nya, jauh lebih
sederhana dari kehidupan para gembala itu sendiri.
Pertemuan yang tak pernah terlintas dalam benak itu, telah
mengubahkan kehidupan para gembala upahan yang super sederhana tersebut. Mereka
tidak lagi meratapi nasib dan berkeluh kesah soal kehidupan yang serba
berkekurangan, selalu kesepian dan kedinginan di tengah malam sementara
tuan-tuan mereka menikmati tidur yang nyenyak dalam rumah yang hangat. Walau
hanya beberapa saat, pertemuan dengan Raja Damai itu benar-benar telah membuat
mereka mengalami dan menikmati kedamaian dan sukacita yang belum pernah mereka
rasakan sebelumnya.
Alkitab menulis, “Maka kembalilah
gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu
yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah
dikatakan kepada mereka.”
Walau kita tidak
hidup pada masa para gembala di padang Efrata yang telah mendengar dan melihat
kebenaran berita yang disampaikan malaikat Tuhan, namun kita pun harus pastikan
bahwa berita2 natal yang disampaikan dalam ibadah2 natal bukanlah berita hasil
modifikasi pengkhotbah demi melengkapi eforia perayaan Natal, namun adalah
berita yang benar-benar sesuai firman TUHAN yang tercatat dalam Alkitab
sehingga kita pun dapat turut merasakan dan menikmati sukacita dan damai
sejahtera yang diberikan oleh Yesus Kristus.
Kemuliaan,
sukacita dan damai sejahtera tidak bisa Anda peroleh dalam kondisi keuangan
atau status sosialmu, semua itu hanya dapat Anda rasakan dan nikmati bila Anda
benar2 berjumpa dengan Yesus Kristus, sang Raja Damai itu.
![]() |
Photo Ps. Jerry Elim beserta Istri Eiodia serta Anak Kheren |
Bapak, ibu, sdr.i,
dan para sahabat, bila Anda sudah ketemu Yesus Kristus maka Anda pasti
mendengar kelembutan suara-Nya yang berkata padamu :
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu,
dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Selamat merasakan
dan menikmati sukacita & damai sejahtera sejati dari Yesus Kristus yang
telah lahir bagimu dan di dalam kehidupanmu.
Manado, medio
Desember 2016.
Penulis: Ps. Jerry Elim.
Penulis buku-buku Kristen Popular dan Kontroversi.
Klik Facebook Profile
Baca juga:
Jangkauan Pelayanan MuridSejati.com akan sangat di bantu saat anda ikut berbagai tulisan yang baru anda baca, tekan tombol berbagi yang sudah tersedia. Terima Kasih Atas Bantuan Anda.
0 komentar:
Post a Comment